Harga Pupuk Kompos 5kg
Pupuk kompos adalah pupuk yang dibikin berasal dari sisa-sisa mahluk hidup baik hewan ataupun tumbuhan yang dibusukkan lewat organisme pengurai, di mana organisme pengurai dapat berbentuk mikroorganisme ataupun makroorganisme.
Kompos menjadi sebuah alternatif untuk produksi sampah organik menjadi bentuk baru yang dapat dimanfaatkan lagi oleh manusia dan juga lingkungan. Tentunya hal ini dapat berdampak baik dan lebih alami.
Selain itu, sistem membawa dampak pupuk kompos bisa dikatakan memadai mudah. Bahkan, pengomposan bisa ditunaikan secara berdiri sendiri dalam skala rumah tangga. Hal inilah yang menjadikan pupuk non kimia merasa marak dibahas ditengah isu pemanasan international dan kerusakan lingkungan.
Kandungan Pupuk Kompos
Adapun untuk kadar yang ada didalam pupuk kompos ini, antara lain:
Memiliki kadar yang sudah lengkap baik unsur hara MAKRO (N, P, k, Ca, Mg, S) serta hara MIKRO (Fe, Cu, Mn, Mo, Zn, Cl, B)
Akan tapi seumpama di bandingkan bersama pupuk kimia buatan, persentase haranya lebih rendah, agar didalam pengaplikasiannya bisa dibutuhkan pupuk kompos dalam jumlah yang banyak. Disisi lain kompos dapat menjadikan tanah jadi ramah lingkungan dan juga subur terhitung terdapat adanya takaran senyawa organiknya ialah asam humat dan asam fulfat yang bermanfaat sebagai pemacu pertumbuhan.
Adapun karakteristik yang tersedia dalam pupuk kompos, antara lain;
- Berwana layaknya coklat kehitam-hitaman
- Tidak menimbulkan bau busuk
- Tekstur kompos, dan sedikit memiliki serat halus
- Apabila dikepal kuat tidak dapat jadi bergumpal keras disaat kepalannya diakses juga tidak terurai lepas seperti pasir kering
Manfaat Pupuk Kompos
Adapun untuk manfaat pupuk organik (kompos) sanggup ditinjau dari lebih dari satu aspek, antara lain:
1. Aspek Ekonomi
- Menghemat biaya untuk bisa transportasi dan penimbunan limbah
- Mengurangi volume atau ukuran limbah
- Mempunyai nilai menjual yang lebih tinggi daripada bahan asalnya
- Menghemat biaya petani untuk menyuburkan lahan pertanian maupun perkebunan. Keuntungan ini bisa dialokasikan untuk pembelian bibit unggul maupun langkah pemeliharaan tanaman agar hasil panen maksimal.
2. Aspek Lingkungan
- Mengurangi polusi udara gara-gara pembakaran limbah dan juga pelepasan gas metana dari sampah organik yang bisa membusuk akibat bakteri metanogen di daerah pembuangan sampah
- Dapat kurangi keperluan lahan untuk penimbunan
- Menggunakan pupuk kompos lebih ramah pada lingkungan dan kurangi pencemaran air maupun tanah. Sampah-sampah organik yang berserakan bisa dihimpun untuk diolah jadi pupuk sehingga tidak menyumbat aliran sungai yang bisa mengundang banjir.
3. Aspek Tanah dan Tanaman
- Meningkatkan yaitu kesuburan tanah
- Memperbaiki struktur dan juga karakteristik tanah
- Meningkatkan kapasitas penyerapan air yakni oleh tanah
- Meningkatkan kesibukan berasal dari mikroba tanah
- Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, serta kuantitas panen)
- Menyediakan hormon serta vitamin bagi tanaman
- Menekan perkembangan atau serangan penyakit tanaman
- Meningkatkan retensi ataupun ketersediaan hara di didalam tanah
- Menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dan juga hasil tanaman yang lebih sehat.
Beberapa hal yang wajib diperhatikan di dalam aplikasi pupuk kompos adalah sebagai berikut:
- Penebaran pupuk organik sebaiknya dapat diikuti bersama dengan pengolahan tanah seperti pembajakan atau penggemburan tanah sehingga pupuk organik sanggup raih susunan tanah yang lebih dalam.
- Pemberian pupuk organik dengan dosis kecil tetapi kerap lebih baik berasal dari terhadap dosis banyak yang bisa diberikan sekaligus.
- Pada jagung, cabai, tomat, dan juga sebagian model sayuran, pupuk organik sebaiknya ditaruh pada lubang tanam satu minggu sebelum bibit ditanam.
- Pada tempat tanam didalam pot, perbandingan antara kompos serta tanah yang ideal adalah 1:1. kala itu, perbandingan pupuk kandang dan juga tanah yang ideal adalah 1:3.
Jenis Pupuk Kompos
Bahan utama pembentuk pupuk kompos adalah sampah organik. Sampah organik adalah sampah-sampah yang berasal berasal dari sisa makanan, hewan, dan terhitung tumbuhan. Di lingkungan permukiman sendiri, sampah organik mampu ditemukan di pasar dalam bentuk sisa sayuran, atau di tempat tinggal dan rumah makan dalam wujud sisa makanan.
Sampah organik itu bebeda-beda jenisnya, agar menghasilkan type kompos yang berbeda juga. Berikut sebagian di antaranya:
1. Pupuk Kompos Hijau
Pupuk kompos hijau adalah model pupuk alami yang terbuat berasal dari bahan baku sampah organik hijau. Biasanya sampah organik hijau ini berbentuk sisa sayuran, rerumputan, dedaunan, sisa buah-buahan, sampah berasal dari dapur, ampas kopi atau teh, hingga kotoran hewan ternak (pupuk kandang).
Sampah organik hijau punya kandungan zat nitrogen. Nitrogen adalah unsur ini diperlukan oleh tanaman terhadap siklus nitrogen. Tugasnya adalah untuk membentuk asam amino.
2. Pupuk Kompos Cokelat
Adapun pupuk kompos cokelat merupakan pupuk organik yang dibikin dari bahan baku sampah organik cokelat. Beberapa umpama sampah organik cokelat antara lain daun kering, rumput kering, jerami, sekam, kulit jagung, sisa serutan atau gergaji kayu, dan semisalnya.
Sampah organik cokelat mempunyai kandungan zat karbon yang dibutuhkan sebagai sumber makanan bagi mikroorganisme.
3. Kompos Cacing
Kompos cacing adalah kompos yang dihasilkan dari proses timbal balik mikroorganisme dan cacing tanah dalam mengurai limbah-limbah organik. Kompos cacing adalah salah satu mengolah kompos lewat langkah vermikompos.
Cacing tanah menopang sistem penguraian yang setelah itu diteruskan oleh mikroorganisme lain. Selain cacing tanah, proses vermikompos termasuk bisa menggunakan dukungan belatung.
Sebutan lain untuk kompos cacing adalah casting. Casting mempunyai kandungan berbagai unsur hara yang dibutuhkan tanaman, yaitu fosfot, nitrogen, mineral dan vitamin tanah. Casting termasuk mempunyai kandungan 20 C/N untuk pemupukan tanaman.
4. Kompos Bagase
Kompos Bagase adalah pupuk organik yang berasal berasal dari ampas tebu berasal dari limbah padat industri gula. Limbah bagase kebanyakan terdapat di dalam kuantitas melimpah dan mempunyai potensi untuk dikembangkan manfaat menyuburkan tanah.
Penggunaan kompos bagase biasanya dilaksanakan oleh para petani perkebunan tebu, atau bersama kata lain tebu membuahkan pupuk tebu untuk tanaman tebu kembali.
5. Kompos Bokashi
Kompos bokashi merupakan pupuk alami dari bahan-bahan organik yang lewat sistem fermentasi bersama dengan teknologi Effective Microorganisms 4 (EM4). EM4 punya kandungan sebagian mikroorganisme seperti Lactobacillus sp., Actinomycetes, Khamir, dan Streptomyces.
Selain itu, EM4 termasuk beri tambahan rangsangan terhadap pertumbuhan mikroorganisme lain dan mengikat nitrogen, pelarut fosfat dan mikroorganisme yang merugikan tanaman. Penggunaan EM4 juga punya tujuan supaya sistem pembusukan atau dekomposisi berlangsung lebih cepat.
6. Kompos Aerob
Pupuk kompos aerob adalah pembuatan pupuk melalui proses biokimia bersama melibatkan oksigen. Bahan baku utama jenis kompos in adalah sisa tanaman dan kotoran hewan atau campuran keduanya.
Untuk membawa dampak kompos aerob diperlukan kala 40 sampai 50 hari. Waktu selanjutnya beragam tergantung jenis dekomposer dan bahan baku pupuk organik.
7. Kompos Cair
Kompos cair adalah pupuk organik yang dibikin melalui pengomposan basah. Proses ini melewati langkah aerob dan anaerob. Pupuk organik cair dianggap lebih ringan terserap oleh akar tanaman.
Namun terhadap prakteknya, kompos cair lebih efektif sebagai pupuk daun dibanding akar jika pada sistem tanam hidroponik. Pemberian kompos cair harus sesuai persentase tepat, gara-gara dosis yang berlebih bakal menyebabkan kelayuan daun.
Untuk pemesanan Pupuk dan Pembenah Tanah berkualitas bisa mengunjungi website rekanan kami di Pusat Pupuk Murah dengan alamat website https://pusatpupukmurah.com