Pengomposan Dengan Em4
Pupuk kompos adalah pupuk yang dibikin dari sisa-sisa mahluk hidup baik hewan ataupun tumbuhan yang dibusukkan lewat organisme pengurai, di mana organisme pengurai mampu berwujud mikroorganisme ataupun makroorganisme.
Kompos menjadi sebuah alternatif untuk mengolah sampah organik menjadi wujud baru yang mampu dimanfaatkan ulang oleh manusia dan terhitung lingkungan. Tentunya perihal ini akan berdampak baik dan lebih alami.
Selain itu, proses sebabkan pupuk kompos sanggup dikatakan lumayan mudah. Bahkan, pengomposan dapat dilakukan secara berdiri sendiri didalam skala rumah tangga. Hal inilah yang menjadikan pupuk non kimia terasa marak dibahas ditengah isu pemanasan world dan kerusakan lingkungan.
Kandungan Pupuk Kompos
Adapun untuk kadar yang ada dalam pupuk kompos ini, antara lain:
Memiliki takaran yang telah lengkap baik unsur hara MAKRO (N, P, k, Ca, Mg, S) dan juga hara MIKRO (Fe, Cu, Mn, Mo, Zn, Cl, B)
Akan tapi kalau di bandingkan bersama dengan pupuk kimia buatan, takaran haranya lebih rendah, sehingga di dalam pengaplikasiannya mampu diperlukan pupuk kompos di dalam kuantitas yang banyak. Disisi lain kompos bisa menjadikan tanah semakin ramah lingkungan dan juga subur termasuk terkandung terdapatnya takaran senyawa organiknya ialah asam humat dan asam fulfat yang bermanfaat sebagai pemacu pertumbuhan.
Adapun karakteristik yang ada didalam pupuk kompos, antara lain;
- Berwana seperti coklat kehitam-hitaman
- Tidak menimbulkan bau busuk
- Tekstur kompos, dan sedikit berserat halus
- Apabila dikepal kuat tidak dapat jadi bergumpal keras dikala kepalannya dibuka juga tidak terurai lepas layaknya pasir kering
Manfaat Pupuk Kompos
Adapun untuk fungsi pupuk organik (kompos) sanggup ditinjau berasal dari sebagian aspek, pada lain:
1. Aspek Ekonomi
- Menghemat ongkos untuk mampu transportasi dan penimbunan limbah
- Mengurangi volume atau ukuran limbah
- Mempunyai nilai menjual yang lebih tinggi daripada bahan asalnya
- Menghemat cost petani untuk menyuburkan lahan pertanian maupun perkebunan. Keuntungan ini sanggup dialokasikan untuk pembelian bibit unggul maupun langkah pemeliharaan tanaman supaya hasil panen maksimal.
2. Aspek Lingkungan
- Mengurangi polusi hawa gara-gara pembakaran limbah serta pelepasan gas metana dari sampah organik yang bisa membusuk akibat bakteri metanogen di daerah pembuangan sampah
- Dapat mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
- Menggunakan pupuk kompos lebih ramah terhadap lingkungan dan kurangi pencemaran air maupun tanah. Sampah-sampah organik yang berserakan mampu disatuka untuk diolah jadi pupuk supaya tidak menyumbat aliran sungai yang dapat mengundang banjir.
3. Aspek Tanah dan Tanaman
- Meningkatkan yaitu kesuburan tanah
- Memperbaiki susunan serta karakteristik tanah
- Meningkatkan kapasitas penyerapan air yakni oleh tanah
- Meningkatkan kesibukan dari mikroba tanah
- Meningkatkan mutu hasil panen (rasa, nilai gizi, serta kuantitas panen)
- Menyediakan hormon serta vitamin bagi tanaman
- Menekan perkembangan atau serangan penyakit tanaman
- Meningkatkan retensi ataupun ketersediaan hara di didalam tanah
- Menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dan juga hasil tanaman yang lebih sehat.
Beberapa hal yang wajib diperhatikan di dalam aplikasi pupuk kompos adalah sebagai berikut:
- Penebaran pupuk organik sebaiknya mampu diikuti dengan pengolahan tanah layaknya pembajakan atau penggemburan tanah sehingga pupuk organik bisa capai susunan tanah yang lebih dalam.
- Pemberian pupuk organik dengan dosis kecil tetapi sering lebih baik dari pada dosis banyak yang sanggup diberikan sekaligus.
- Pada jagung, cabai, tomat, serta beberapa model sayuran, pupuk organik sebaiknya diletakkan pada lubang tanam satu minggu sebelum akan bibit ditanam.
- Pada media tanam dalam pot, perbandingan antara kompos dan juga tanah yang ideal adalah 1:1. selagi itu, perbandingan pupuk kandang dan juga tanah yang ideal adalah 1:3.
Jenis Pupuk Kompos
Bahan utama pembentuk pupuk kompos adalah sampah organik. Sampah organik adalah sampah-sampah yang berasal berasal dari sisa makanan, hewan, dan termasuk tumbuhan. Di lingkungan permukiman sendiri, sampah organik dapat ditemukan di pasar di dalam bentuk sisa sayuran, atau di rumah dan tempat tinggal makan didalam wujud sisa makanan.
Sampah organik itu bebeda-beda jenisnya, supaya menghasilkan model kompos yang tidak serupa juga. Berikut sebagian di antaranya:
1. Pupuk Kompos Hijau
Pupuk kompos hijau adalah style pupuk alami yang terbuat berasal dari bahan baku sampah organik hijau. Biasanya sampah organik hijau ini berwujud sisa sayuran, rerumputan, dedaunan, sisa buah-buahan, sampah dari dapur, ampas kopi atau teh, sampai kotoran hewan ternak (pupuk kandang).
Sampah organik hijau mengandung zat nitrogen. Nitrogen adalah unsur ini diperlukan oleh tanaman pada siklus nitrogen. Tugasnya adalah untuk membentuk asam amino.
2. Pupuk Kompos Cokelat
Adapun pupuk kompos cokelat merupakan pupuk organik yang dibikin dari bahan baku sampah organik cokelat. Beberapa contoh sampah organik cokelat antara lain daun kering, rumput kering, jerami, sekam, kulit jagung, sisa serutan atau gergaji kayu, dan semisalnya.
Sampah organik cokelat memiliki kandungan zat karbon yang dibutuhkan sebagai sumber makanan bagi mikroorganisme.
3. Kompos Cacing
Kompos cacing adalah kompos yang dihasilkan berasal dari sistem timbal balik mikroorganisme dan cacing tanah di dalam mengurai limbah-limbah organik. Kompos cacing adalah keliru satu memproses kompos melalui langkah vermikompos.
Cacing tanah menunjang sistem penguraian yang sesudah itu diteruskan oleh mikroorganisme lain. Selain cacing tanah, proses vermikompos terhitung dapat manfaatkan bantuan belatung.
Sebutan lain untuk kompos cacing adalah casting. Casting mengandung berbagai unsur hara yang dibutuhkan tanaman, yakni fosfot, nitrogen, mineral dan vitamin tanah. Casting terhitung mempunyai kandungan 20 C/N untuk pemupukan tanaman.
4. Kompos Bagase
Kompos Bagase adalah pupuk organik yang berasal berasal dari ampas tebu dari limbah padat industri gula. Limbah bagase kebanyakan terdapat dalam kuantitas melimpah dan punya potensi untuk dikembangkan peranan menyuburkan tanah.
Penggunaan kompos bagase kebanyakan ditunaikan oleh para petani perkebunan tebu, atau dengan kata lain tebu menghasilkan pupuk tebu untuk tanaman tebu kembali.
5. Kompos Bokashi
Kompos bokashi merupakan pupuk alami dari bahan-bahan organik yang lewat proses fermentasi dengan teknologi Effective Microorganisms 4 (EM4). EM4 memiliki kandungan beberapa mikroorganisme layaknya Lactobacillus sp., Actinomycetes, Khamir, dan Streptomyces.
Selain itu, EM4 termasuk memberikan rangsangan pada pertumbuhan mikroorganisme lain dan mengikat nitrogen, pelarut fosfat dan mikroorganisme yang merugikan tanaman. Penggunaan EM4 termasuk memiliki tujuan sehingga sistem pembusukan atau dekomposisi berjalan lebih cepat.
6. Kompos Aerob
Pupuk kompos aerob adalah pembuatan pupuk melalui sistem biokimia bersama dengan melibatkan oksigen. Bahan baku utama type kompos in adalah sisa tanaman dan kotoran hewan atau campuran keduanya.
Untuk sebabkan kompos aerob diperlukan saat 40 hingga 50 hari. Waktu berikut banyak ragam terkait type dekomposer dan bahan baku pupuk organik.
7. Kompos Cair
Kompos cair adalah pupuk organik yang dibikin melalui pengomposan basah. Proses ini melewati step aerob dan anaerob. Pupuk organik cair dianggap lebih gampang terserap oleh akar tanaman.
Namun terhadap prakteknya, kompos cair lebih efektif sebagai pupuk daun dibanding akar terkecuali terhadap proses tanam hidroponik. Pemberian kompos cair perlu cocok kadar tepat, gara-gara dosis yang berlebih dapat memicu kelayuan daun.
Untuk pemesanan Pupuk dan Pembenah Tanah berkualitas bisa mengunjungi website rekanan kami di Pusat Pupuk Murah dengan alamat website https://pusatpupukmurah.com



