Pupuk Kandang Matang
Pupuk kompos adalah pupuk yang dibikin dari sisa-sisa mahluk hidup baik hewan ataupun tumbuhan yang dibusukkan lewat organisme pengurai, di mana organisme pengurai bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme.
Kompos jadi sebuah alternatif untuk memproduksi sampah organik jadi bentuk baru yang sanggup dimanfaatkan lagi oleh manusia dan termasuk lingkungan. Tentunya perihal ini akan berdampak baik dan lebih alami.
Selain itu, sistem membuat pupuk kompos dapat dikatakan lumayan mudah. Bahkan, pengomposan bisa dikerjakan secara mandiri didalam skala rumah tangga. Hal inilah yang menjadikan pupuk non kimia mulai marak dibahas ditengah isu pemanasan international dan rusaknya lingkungan.
Kandungan Pupuk Kompos
Adapun untuk kandungan yang tersedia didalam pupuk kompos ini, antara lain:
Memiliki takaran yang sudah lengkap baik unsur hara MAKRO (N, P, k, Ca, Mg, S) dan juga hara MIKRO (Fe, Cu, Mn, Mo, Zn, Cl, B)
Akan tetapi jika di bandingkan bersama pupuk kimia buatan, takaran haranya lebih rendah, sehingga di dalam pengaplikasiannya bisa dibutuhkan pupuk kompos di dalam jumlah yang banyak. Disisi lain kompos sanggup menjadikan tanah tambah ramah lingkungan dan juga subur termasuk terkandung ada kandungan senyawa organiknya ialah asam humat dan asam fulfat yang berguna sebagai pemacu pertumbuhan.
Adapun karakteristik yang ada didalam pupuk kompos, antara lain;
- Berwana layaknya coklat kehitam-hitaman
- Tidak menimbulkan bau busuk
- Tekstur kompos, dan sedikit memiliki serat halus
- Apabila dikepal kuat tidak dapat jadi bergumpal keras saat kepalannya dibuka juga tidak terurai terlepas seperti pasir kering
Manfaat Pupuk Kompos
Adapun untuk faedah pupuk organik (kompos) bisa ditinjau berasal dari sebagian aspek, pada lain:
1. Aspek Ekonomi
- Menghemat cost untuk dapat transportasi dan penimbunan limbah
- Mengurangi volume atau ukuran limbah
- Mempunyai nilai menjual yang lebih tinggi daripada bahan asalnya
- Menghemat cost petani untuk menyuburkan lahan pertanian maupun perkebunan. Keuntungan ini mampu dialokasikan untuk pembelian bibit unggul maupun bagian pemeliharaan tanaman sehingga hasil panen maksimal.
2. Aspek Lingkungan
- Mengurangi polusi hawa gara-gara pembakaran limbah serta pelepasan gas metana berasal dari sampah organik yang sanggup membusuk akibat bakteri metanogen di daerah pembuangan sampah
- Dapat kurangi keperluan lahan untuk penimbunan
- Menggunakan pupuk kompos lebih ramah terhadap lingkungan dan mengurangi pencemaran air maupun tanah. Sampah-sampah organik yang berserakan sanggup dikumpulkan untuk diolah menjadi pupuk sehingga tidak menyumbat aliran sungai yang bisa menimbulkan banjir.
3. Aspek Tanah dan Tanaman
- Meningkatkan yakni kesuburan tanah
- Memperbaiki struktur dan juga karakteristik tanah
- Meningkatkan kapasitas penyerapan air yakni oleh tanah
- Meningkatkan kegiatan dari mikroba tanah
- Meningkatkan mutu hasil panen (rasa, nilai gizi, dan juga kuantitas panen)
- Menyediakan hormon dan juga vitamin bagi tanaman
- Menekan perkembangan atau serangan penyakit tanaman
- Meningkatkan retensi ataupun ketersediaan hara di di dalam tanah
- Menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi serta hasil tanaman yang lebih sehat.
Beberapa hal yang wajib diperhatikan di dalam aplikasi pupuk kompos adalah sebagai berikut:
- Penebaran pupuk organik sebaiknya sanggup diikuti dengan pengolahan tanah layaknya pembajakan atau penggemburan tanah agar pupuk organik bisa meraih susunan tanah yang lebih dalam.
- Pemberian pupuk organik bersama dengan dosis kecil namun kerap lebih baik dari pada dosis banyak yang mampu diberikan sekaligus.
- Pada jagung, cabai, tomat, serta beberapa model sayuran, pupuk organik sebaiknya di tempatkan pada lubang tanam satu minggu sebelum akan bibit ditanam.
- Pada tempat tanam didalam pot, perbandingan antara kompos dan juga tanah yang ideal adalah 1:1. kala itu, perbandingan pupuk kandang dan juga tanah yang ideal adalah 1:3.
Jenis Pupuk Kompos
Bahan utama pembentuk pupuk kompos adalah sampah organik. Sampah organik adalah sampah-sampah yang berasal dari sisa makanan, hewan, dan juga tumbuhan. Di lingkungan permukiman sendiri, sampah organik bisa ditemukan di pasar di dalam bentuk sisa sayuran, atau di rumah dan tempat tinggal makan di dalam wujud sisa makanan.
Sampah organik itu bebeda-beda jenisnya, sehingga membuahkan model kompos yang berlainan juga. Berikut sebagian di antaranya:
1. Pupuk Kompos Hijau
Pupuk kompos hijau adalah tipe pupuk alami yang terbuat dari bahan baku sampah organik hijau. Biasanya sampah organik hijau ini berupa sisa sayuran, rerumputan, dedaunan, sisa buah-buahan, sampah dari dapur, ampas kopi atau teh, hingga kotoran hewan ternak (pupuk kandang).
Sampah organik hijau punya kandungan zat nitrogen. Nitrogen adalah unsur ini dibutuhkan oleh tanaman terhadap siklus nitrogen. Tugasnya adalah untuk membentuk asam amino.
2. Pupuk Kompos Cokelat
Adapun pupuk kompos cokelat merupakan pupuk organik yang dibikin berasal dari bahan baku sampah organik cokelat. Beberapa contoh sampah organik cokelat antara lain daun kering, rumput kering, jerami, sekam, kulit jagung, sisa serutan atau gergaji kayu, dan semisalnya.
Sampah organik cokelat memiliki kandungan zat karbon yang diperlukan sebagai sumber makanan bagi mikroorganisme.
3. Kompos Cacing
Kompos cacing adalah kompos yang dihasilkan dari proses timbal balik mikroorganisme dan cacing tanah dalam mengurai limbah-limbah organik. Kompos cacing adalah keliru satu memproduksi kompos lewat langkah vermikompos.
Cacing tanah menopang proses penguraian yang selanjutnya diteruskan oleh mikroorganisme lain. Selain cacing tanah, sistem vermikompos terhitung bisa gunakan dukungan belatung.
Sebutan lain untuk kompos cacing adalah casting. Casting mengandung beragam unsur hara yang diperlukan tanaman, yaitu fosfot, nitrogen, mineral dan vitamin tanah. Casting juga punya kandungan 20 C/N untuk pemupukan tanaman.
4. Kompos Bagase
Kompos Bagase adalah pupuk organik yang berasal dari ampas tebu berasal dari limbah padat industri gula. Limbah bagase umumnya terkandung dalam jumlah melimpah dan punyai potensi untuk dikembangkan guna menyuburkan tanah.
Penggunaan kompos bagase kebanyakan dikerjakan oleh para petani perkebunan tebu, atau dengan kata lain tebu menghasilkan pupuk tebu untuk tanaman tebu kembali.
5. Kompos Bokashi
Kompos bokashi merupakan pupuk alami dari bahan-bahan organik yang lewat proses fermentasi dengan teknologi Effective Microorganisms 4 (EM4). EM4 mempunyai kandungan beberapa mikroorganisme seperti Lactobacillus sp., Actinomycetes, Khamir, dan Streptomyces.
Selain itu, EM4 terhitung memberikan rangsangan pada pertumbuhan mikroorganisme lain dan mengikat nitrogen, pelarut fosfat dan mikroorganisme yang merugikan tanaman. Penggunaan EM4 terhitung punya tujuan supaya sistem pembusukan atau dekomposisi berlangsung lebih cepat.
6. Kompos Aerob
Pupuk kompos aerob adalah pembuatan pupuk lewat sistem biokimia bersama melibatkan oksigen. Bahan baku utama jenis kompos in adalah sisa tanaman dan kotoran hewan atau campuran keduanya.
Untuk menyebabkan kompos aerob diperlukan pas 40 sampai 50 hari. Waktu tersebut bervariasi terkait style dekomposer dan bahan baku pupuk organik.
7. Kompos Cair
Kompos cair adalah pupuk organik yang dibikin melalui pengomposan basah. Proses ini melalui step aerob dan anaerob. Pupuk organik cair diakui lebih enteng terserap oleh akar tanaman.
Namun terhadap prakteknya, kompos cair lebih efektif sebagai pupuk daun dibanding akar kalau pada proses tanam hidroponik. Pemberian kompos cair wajib cocok kandungan tepat, gara-gara dosis yang berlebih akan memicu kelayuan daun.
Untuk pemesanan Pupuk dan Pembenah Tanah berkualitas bisa mengunjungi website rekanan kami di Pusat Pupuk Murah dengan alamat website https://pusatpupukmurah.com